Temptation |
Hong Joo tersentak kaget bangun dari tidurnya, tubuhnya penuh keringat. Mimpi buruk membuat dirinya bangun. Hong Joo memeriksa ponselnya dan disana terdapat 20 panggilan tak terjawab dari Seok Hoon.
Dan ternyata memang benar bahwa Seo Young mendengar pembicaraan Seok Hoon di telpon. Seo Young mengatakan satu satunya kelemahan kamar mereka adalah tidak kedap suara jadi apapun yang terjadi di kamar sebelah pasti terdengar. ia sedikit kecewa karna di hari pertama Seok Hoon sudah melanggar peraturan.
Seok Hoon mencoba membela diri kalau dirinya hanya menyapa adik iparnya.
Seo Young tidak mau peduli yang ia tau aturan adalah aturan segera setelah kontrak dimulai.dan sekarang Seok Hoon sudah melanggarnya kontrak berakhir.
Seok Hoon ingin membantah tapi pada akhirnya ia setuju kalau lebih baik memang kontrak ini di batalkan.
Seok Hoon langsung mengemasi pakaiannya di kamar. Seo Young menghampirinya mengatakan kalau Seok Hoon sama sekali tidak berubah. Seok Hoon yang mendengar hal itu seperti mengembalikan perkataan Seo Young tadi padanya kalau dirinya akan menganggap hal itu sebagai pujian.
Seo Young mencoba membuat Seok Hoon bimbang dengan mengatakan apa Seok Hoon akan menyerah pada sisa uang $600.000 karna kesombongan Seok Hoon, semudah itu?
Seok Hoon kesal ia berkata seorang pria dengan harga diri tidak akan mengirim istrinya pergi dan membiarkan uang mengendalikannya. Memangnya Seo Young ingin melihatnya seperti apa? berlutut dan memohon belas kasihan pada Seo Young? apa Seo Young akan puas jika ia berkata kalau Seo Young sudah mengajarkan pelajaran yang berharga pada anak bodoh dan belum dewasa yang sombong?
Mendengar perkataan Seok Hoon padanya Seo Young jadi ingat bagaimana Seok Hoon 10 tahun yang lalu. Mungkin Seok Hoon tidak percaya dan menganggap dirinya bercanda tapi ia suka penampilan itu.
Sebelum Seo Young pergi, Seo Young mengatakan pada Seok Hoon untuk melupakan tentang peraturan ketiga.
Seo Young berdiri melamun di kamarnya sama hal nya dengan Seok Hoon,. Seok Hoon menatap koper yang ada di sampingnya dan pada akhirnya memutuskan untuk membuka koper itu kembali, tetap berada di Hongkong.
Ditempat lain Ahjumma pengurus "Markas rahasia" antara Roy dan Min Woo sudah tertidur lain halnya dengan Roy yang masih terjaga, Roy duduk membungkuk memeluk kakinya sendiri seakan mencoba mencari perlindungan untuk dirinya dari orang orang jahat.
Lain Roy Lain pula Min Woo kini ia berada di rumah sakit tempat istrinya di rawat, Min Woo terus menatap sang istri yang terlelap tidur. Dari matanya begitu kentara kalau dirinya mempunyai banyak hal yang harus ia pikirkan.
Sementara Hong Joo sama seperti Roy menangis berusaha memeluk dirinya sendiri untuk berlindung dari apa yang saat ini sudah terjadi pada dirinya.
Pagipun tiba Seo Young lebih dulu siap dengan pakaian kerjanya, Sambil menunggu Seok Hoon Seo Young menemukan sesuatu di meja kerja Seok Hoon. Sebuah catatan daftar wisata yang ada di HongKong. Melihat hal itu membuat Seo Young tertawa geli.
Seok Hoon yang baru saja tiba langsung mengambil catatan tersebut, Seo Young mengatakan kalau ini seperti adegan di film romantis, istri Seok Hoon pasti romantis apa dia suka "Tia Mi Mi"? tanya Seo Young.
Seok Hoon menanggapinya dengan dingin kalau Seo Young sudah melanggar aturan ke dua untuk tidak menanyakan hal pribadi.
Bukannya menjelaskan Seo Young malah menawarkan apa Seok Hoon mau bersepeda dengannya? Seok Hoon sedikit kaget dengan ajakan Seo Young, lalu dengan tegas ia mengatakan tidak, terima kasih.
Seo Young langsung memprotes kalau Seok Hoon baru saja melanggar aturan pertama untuk tidak menolak perintahnya. Seok Hoon langsung terdiam sementara Seo Young tertawa melihat keluguan Seok Hoon, Seo Young mengatakan kalau ia tidak bisa terlalu kaku.
Seo Young lalu memberi saran ke Seok Hoon untuk menampilkan wajah palsu hari ini karna ekpresi Seok Hoon itu mudah sekali di baca.
Hong Joo kembali ke tempat kerja lama nya untuk kembali bekerja tapi sayangnya dirinya sudah tidak di perlukan lagi disana. Mereka mengira kalau Hong Joo tidak akan kembali lagi karna alasan pribadi, tapi apa urusan Hong Joo sudah selesai.
Tanpa sengaja Hong Joo kembali bertemu Min Woo di rumah sakit tempat ia bekerja dulu, tapi kali ini Min Woo tidak melihatnya. Min Woo sedang memapah istrinya saat Hong Joo melihat.
Hong Joo berada di halte bis saat ia menemukan sisa uang dolar di dompetnya. Melihat uang tersebut rasanya Hong Joo ingin meremas uang dolar itu. Hong Joo akhirnya memutuskan untuk memotong rambutnya pendek.
Hari ini adalah hari yang sibuk untuk Seo Young dan Seok Hoon, mereka menemui beberapa klien mereka. Pergi kesana kemari dan berbincang bincang dan di kejar oleh waktu.
Tapi Seo Young beruntung karna di negara orang lain ini ia bisa menemukan assisten yang sangat bisa di andalkan seperti Seok Hoon. Seok Hoon bisa jadi teman sekerja yang bisa di ajak kompromi dan terkadang juga bisa jadi sang penolong untuk mencarikan taksi.
Keduanya begitu di kejar oleh waktu hingga makan siangpun harus mereka lewatkan di luar ruangan sambil masih mengurusi pekerjaan mereka.
Seo Young bahkan sempat tersenyum karna perlakuan Seok hoon padanya. Seok Hoon membukakan tutup botol minuman milik dirinya ketika dirinya tidak bisa melakukannya.
Seo Young bahkan sempat tersenyum karna perlakuan Seok hoon padanya. Seok Hoon membukakan tutup botol minuman milik dirinya ketika dirinya tidak bisa melakukannya.
Dan satu senyuman lagi timbul di wajah Seo Young saat Seok Hoon begitu mahir dalam bernegosiasi dengan calon klien mereka.
Pekerjaan keduanya akhirnya berakhir untuk hari yang super sibuk seperti hari ini. Seo Young lalu berusaha memejamkan matanya di lift berusaha untuk menghilangkan rasa lelah yang ada di tubuhnya. Sama hal nya dengan Seo Young Seok Hoon juga merasakan hal yang sama, ia mencoba merenggangkan dasi miliknya di lift mencoba untuk sedikit melenturkan otot otot tubuhnya yang sedari tadi kaku.
Tepat pada saat itu dirinya melihat Seo Young yang memejamkan matanya bersandar di dinding lift mencoba mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Seo Young membuka matanya, mungkin baru sadar jika dirinya terlalu memperlihatkan keletihannya di depan Seokhoon.
Seok Hoon teringat kata kata Hong Joo yang mengatakan kalau semua yang ia lihat di hongkong terlalu indah sehingga ia tidak bisa menerimanya. Seok Hoon mengingat perkataan itu saat ia menatap keluar jendela restoran.
Seo Young datang meminta Seok Hoon untuk memesan makanan terlebih dahulu, disini terkenal dengan makanan nya yang enak. Seo Young juga mengatakan kalau hari ini memang berat jadi Seok Hoon mempunyai hak untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Mendengar hal itu Seok Hoon hanya diam tidak memberikan respon apa apa. Seo Young lalu seperti menyadarkan Seok Hoon kalau dirinya baru saja memuji pekerjaan Seok Hoon. Mendengar hal itu Seok Hoon seakan baru sadar tersenyum berterima kasih,
ia juga mengatakan kalau Seo Young juga sudah bekerja dengan keras.
Seo Young tersenyum mendengar pujian yang keluar dari mulut Seok Hoon. ia pun tersenyum, tapi senyum Seo Young jadi salah tingkah ketika melihat Seok Hoon juga tersenyum padanya. Seo Young seakan terpesona dengan senyum Seok Hoon jadi untuk menghilangkan perasaan itu ia meminta mereka berdua untuk segera memesan.
Seo Young mengatakan kalau besok adalah akhir dari kontrak mereka, apa Seok hoon mau minum anggur? Sebelum menjawab Seok Hoon bertanya dengan polosnya apa jika dirinya menolak tawaran Seo Young, ia melanggar aturan pertama?
Seo Young tertawa mendengar pertanyaan dari Seok Hoon dengan tersenyum ia menjawab kalau itu pertanyaan bagus,ia suka sikap Seok Hoon, ia lalu mengatakan kalau mereka minum satu gelas saja.
Keduanya kembali tersenyum bersama sama, tapi lagi lagi senyum SeoYoung kembali jadi salah tingkah ketika lagi lgi ia terpesona dengan senyum itu.
Hong Gyu berada di mobil bersama Han San dan di dalam mobil tersebut terdapat begitu banyak peralatan yang mendukung pekerjaan Han San, seperti pekerjaan mata mata. Hong Gyu yang meliht itu semua merasa tertipu, apa yang ia bayangkan sama sekali tidak sama dengan kenyataan.
Han San mengatakan kalau Hong gyu hanya harus pandai menyetir dan dengan begitu mereka akan mendapatkan banyak uang.
Han San sudah siap dengan perlengkapannya sebagai pengintai, membawa kamera dan siap membidik.
Dan percaya atau tidak ternyata target atau korban mereka adalah Min Woo, Kang Min Woo.
Min Woo baru saja keluar dan menaiki mobilnya saat Han San dan Hong Joo memulai pengintaian mereka.
Han San terus memotret Min Woo yang berada di mobilnya semua gerak gerik Min Woo di bidik oleh Han San.
Tapi sayangnya pengintaian keduanya harus segera berakhir dikarena kan Min Woo memutar balik mobil miliknya dan Hong Gyu yang terlalu dekat menguntit hingga tidak bisa mengejar Min Woo.
Min Woo memutar balik mobilnya menuju rumah sakit karna istirnya menelpon meminta Min Woo untuk segara datang karna anak mereka Soo Ah masuk rumah sakit. Dengan terpaksa Min Woo memutar balik mobilnya tidak jadi untuk menemui Roy.
Min Woo segera meghubungi Roy mengatakan kalau hari ini ia tidak bisa menemui anaknya, ia berjanji akan menemui Roy besok. Roy memanyunkan bibirnya berbohong kalau dirinya ingin pipis.
Roy mengatakan hal itu untuk membohongi ayahnya, ia ngambek dengan Min Woo yang tidak menepati janjinya. Roy mencoret coret wajah seseorang yang ia gambar, sepertinya orang itu adalah Min Woo.
Seok Hoon tampaknya mulai mabuk ia mengatakan kalau dirinya berhak untuk mendapatkan komisi. Seo Young yang mendengar hal itu menyetujui ia sangat berterima kasih karna hari ini Seok Hoon membantunya mendapatkan uang penyelesaian dari CEO Jang.
Seok Hoon lalu mengatakan kalau sepertinya mereka berddua memeliki hubungan yang aneh di samping hubungan naas mereka.
Seo Young tersenyum mendengar hal itu, ia kemudian mengatakan kalau ia sedang membutuhkan perusahaan konsultan baru dan Seok Hoon sedang membutuhkan uang $1000000 untuk menyelamatkan hidupnya, bukankah itu hubungan naas tapi berguna?
Seo Young tanya apa Seok Hoon sudah berbicara dengan istrinya, mungkin saja istri Seok Hoon salah paham. Seok Hoon melihat kearah Seo Young mengatakan kalau Seo Young juga bagus dalam hal ini, Seo Young sudah melanggar peraturan kedua.
Seo Young tersenyum mengatakan untuk melupakan peraturan yang kedua. Seok Hoon menjawab kalau ia yakin dengan Hong Joo, Hong Joo mempercayainya.
"aku ingat pergi kepantai saat kecil dan melihat anak anak lain membangun istana pasir. aku pikir itu bodoh. hanya satu gelombang besar saja mampu menghancurkan segalanya, jadi apa gunanya? aku ingin menjadi seperti gelombang itu untuk hubunganmu. aku ingin menguji sebenarnya istana pasirmu yang di bangun atas cinta kepercayaan dan pemahaman apa mampu bertahan?"
"kulihat kau jujur padaku" seru Seok Hoon
"pasti"senyum Seo Young
Sseo Young lalu menyarankan pada Seok Hoon untuk menjelaskan semuanya pada Hong Joo karna tidak ada seorangpun yang akan mengerti seperti apa situasi Seok Hoon saat ini.
Hong Joo sedang berada di rumahnya dengan penampilan barunya. Hong Joo memotong pendek rambutnya dan membuat wajahnya sedikit terlihat berbeda.
Seok Hoon akhirnya menelpon Hong Joo, Seok Hoon begitu lega ketika Hong Joo mengangkat telponnya setelah ratusan kali ia menelpon.
Seok Hoon menjelaskan pada Hong Joo kalau semua yang ditakutkan Hong Joo tidak pernah terjadi, yang ia lakukan selama 2 hari ini adalah membuat laporan dan bertemu klien.
Hong Joo yang mendengar hal itu menhan tangisnya berusaha tidak peduli, Hong Joo mengatakan kalau itu bukanlah urusannya.
Seok Hoon yang mendengar respon Hong Joo seperti itu merasa kecewa, Hong Joo tau kan alasan kenapa ia melakukan hal ini. Sekali lagi Hong Joo menahan tangis mengatakan kalau dirinya tentu saja tau, semua ini karna uang $1000000 hadiah yang diberikan wanita seperti Seo Young agar Seok Hoon terhindar dari penjara dan agar ayahnya tidak menjadi tunawisma, ia sungguh berterima kasih akan hal itu.
Seok Hoon putus asa kenapa Hong Joo menjadi seperti ini, Hong Joo mengatakan kalau ia sudah menelpon dan menunggu Seok Hoon di hotel dan bandara tapi apa Seok Hoon tidak juga muncul jadi lebih baik nikmati saja waktu Seok Hoon dengan Seo Young, ia tidak peduli apa yang akan di lakukan Seok Hoon dan Seo Young.
Seok Hoon meminta maaf tapi Hong Joo tidak mau peduli ia hanya meminta Seok Hoon untuk menikmatinya dan membuang sepatu yang Seok Hoon belikan untuknya.
setelah mendapat telpon dari Seok Hoon Hong Joo mendapat telpon dari Roy. Hong Joo berusaha menenangkan hatinya saat menerima telpon dari Roy. Ternyata Roy yang menelpon Hong Joo sedang dalam keadaan takut, ia bermimpi tentang monster lagi, ia sudah melakukan saran yang Hong Joo berikan padanya tapi monster itu tidak mau pergi.
Mendnegar hal itu membuat Hong Joo panik, ia tanya dimana ayah nya Roy, bukannya menjawab Roy malah bertanya apa Hong Joo bisa datang menemuinya.
Min Woo baru saja tiba di rumah sakit, Min Woo berusaha menenangkan istrinya yang panik, ia mengatakan kalau anak mereka tidak akan apa apa.
Ponsel Min Woo berbunyi dan tanpa diduga Hong Joo lah yang menelponnya. Hong Joo memberitahu kalau Roy baru saja menelponnya, sepertinya Roy bermimpi buruk lagi, ia takut dan menangis tadi, apa Min Woo bisa meluangkan waktunya untuk datang kesana?
Min Woo yang mendnegar hal itu panik, ia bingung harus berbuat apa, Min Woo mengatakan kalau saat ini ia tidak bisa datang kesana. Hong Joo memberi saran bagaimana jika Min Woo menelpon Roy terlebih dahulu untuk menenangkannya.
Min Woo bingung, ia lalu membuat keputusan yang tidak mungkin, ia tau kalau idenya ini mungkin kelewatan tapi bisakah Hong Joo menemani Roy malam ini untuk menenangkannya? karna saat ini dirinya tidak bisa pergi, anak bungsunya sedang sakit dan berada di ruang ICU jadi ia tidak bisa meninggalkan istrinya sendirian.
Min Woo memohon pada Hong Joo karna hanya Hong Joo yang bisa menolongnya saat ini dan yang lebih penting Roy menyukai Hong Joo.
Setelah Hong Joo tak bisa mempercayainya Seok Hoon mabuk mabukkan, Dirinya ingin sekali Hong Joo mempercayainya jika ia memang hanya bekerja disini, bukan seperti yang Hong Joo bayangkan selama ini.
Seok Hoon mencoba menghubungi Hong Joo lagi berusaha ingin menjelaskan kembali tapi apa daya Hong Joo tidak mengangkatnya. Mendapati hal itu Seok Hoon mengambil kembali minuman dan meminumnya secara urakan,
Wajahnya di penuhi oleh bir yang di tumpahkan oleh nya sendiri akibat tidak masuk ke dalam mulut. Seok Hoon begitu kecewa Hong Joo yang ia bangga kan pada Seo Young sekarang malah tidak mempercayainya.
Seok Hoon menoleh ke kamar seo Young dan mendapati dari bagian bawah tidur karna lampunya pun masih menyala.
Roy berhamburan ke arah Hong Joo menangis kearahnya ia mengatakan kalau dirinya tidak suka ini dan ingin kembali ke tempat bibi.
Hong Joo berusaha menenangkan Roy yang menangis, memeluknya berusaha memberi perlindungan pada Roy karna Roy harus bertahan.
Seok Hoon yang mabuk sudah berada di depan kamar Seo Young. Seok Hoon berkicau kalau Seo Young benar, Hong Joo benar benar marah padanya, ia ingin tau apa yang menyebabkannya. sehrusnya ia tidak membiarkan Hong Joo seperti ini, seharusnya waktu itu ia hanya menertawakan tawaran Seo Young dan berjalan pergi dan mungkin ia dan Hong Joo tidak seharusnya datang kesini, ia tau kalau semua ini salah, itulah yang membuat dirinya lebih marah lagi.
Seo Young hanya diam mendengar kan Seok Hoon yang mengoceh di luar, ia hanya diam berdiri mendnegarkan, ada rasa cemas diwajahnya.
Sedangkan Seok Hoon tanpa ia sadari air mata sudah jatuh membasahi pipinya, Seok Hoon lalu tertawa miris kearah pintu Seo Young mengatakan kalau saat ini Seo Young takutkan tapi bukan ia lah orang yang membuat Seo Young takut, Seo Young sudah takut dari awal benarkan?
Seo Young masih tetap tidak mengubris Seok Hoon yang ia hanya lakukan adalah mematikan lampu kamarnya.
Hong Joo menemani Roy untuk tidur, di dalam tidurnya Roy mengigau kalau dirinya ingin pulang. Hong Joo yang ada di sampingnya menjawab igauan Roy mengatakan kalau Roy harus bertahan karna seakrang inilah rumah Roy.
Dalam tidurnya Roy menjawab kalau rumahnya bukan disini tapi di HongKong. Hong Joo terdiam seakan melanjutkan apa yang di katakan Roy Hong Joo berguman kalau tidak peduli seberapa besar mereka ingin kembali itu tidak akan bisa karna kaca di hati mereka sudah begitu rusak sehingga semuanya tidak akan pernah sama.
Pagi harinya di Hongkong Seo Young yang sudah rapi menemukan Seok Hoon yang tidur di sofa dengan banyak kaleng yang berhamburan di sekitarnya. Seo Young membangunkan Seok Hoon mengatakan kalau pagi ini pemandangannya begitu indah(nyindir Seok Hoon yang terlihat begitu kacau) seharusnya Seok Hoon memfotonya.
Seok Hoon yang baru saja bangun tanya apa yang harus ia lakukan hari ini, Seo Young mengatakan kalau mereka tidak akan melakukan apa apa hari ini, Kontrak mereka hari ini berakhir, pekerjaan dirinya yang membutuhkan Seok Hoon sudah selesai jadi Seok Hoon bisa pergi kapanpun Seok Hoon inginkan, ia juga sudah mengirimkan sisa uangnya, Seok Hoon bisa mengeceknya sendiri.
Wihhh badannya .... hahahhahahha
Seo Young menyusun semau pakaiannya kedalam koper sambil menyusun pakaiannya ia juga mendengarkan ocehan ayahnya yang tidak percaya dengannya kalau selama 3 hari ini dirinya berlibur, ayahnya meminta Seo Young jujur padanya apa yang dilakukan Seo Young selama 3 hari ini.
Seo Young menjelaskan kalau selama 3 hari ini ia sama sekali tidak bekerja, ia benar benar berlibur melakuan tanning, berenang dan berbelanja, ia juga menonton drama disini.
Menyenangkan sekali jadi ayahnya harus membawa nona Jung sekali kali kesini, mendengar hal itu ayahnya berkomentar kalau ia punya cara sendiri untuk tetap awet muda. Ayah Seo Young lalu tanya apa Seo Young juga bersama pria, mendnegar hal itu membuat Seo Young tertawa karna pemikiran ayahnya itu.
Seok Hoon memanggil Seo Young dari luar kamarnya ketika Seo Young masih bertelponan dengan ayahnya. Dan telingga tajam ayah Seo Young tidak bisa di tipu ia langsung tanya apa Seo Young sedang bersama seorang pria. Seo Young menjawab kalau itu adalah layanan kamar lalu menutup telponnya.
Seo Young menghampiri Seok Hoon tanya ada apa, Seok Hoon balik tanya kalau penerbangan Seo Young sore ini kan? Seo Yong mengangguk.
Seok Hoon lalu mengatakan kalau ia harus bekerja hari ini, ia akan bekerja untuk uangnya. Seo Young tersenyum bilang kalau Seok Hoon tidak perlu khawatir tentang hal itu karna Seok Hoon sudah melakukan kewajibannya dan sekarang kontrak mereka berakhir.
kalau begitu Seok Hoon yang akan membeli waktu Seo Young. Seok Hoon mengeluarkan 3 lembar uang dolar pada Seo Young dan mengatakan kalau ia akan membayar Seo Young $3 selama 3 jam, setiap jamnya $ 1 secara tunai.
Dan aturannya sama seperti aturan yang Seo Young buat kemarin, bagaimana? Seo Young tersenyum melihat tingkah Seok Hoon begitu juga Seok Hoon.
Dan pertualangan merekapun dimulai, nyanyian khas Hongkongpun mengiringi perjalanan mereka. Keduanya pun bersepeda bersama, mengelilingi kota Hongkong.
Suara Seok Hoon pun terdengar saat kembali aku akan memastikan bahwa aku tak akan pernah melihatmu lagi.
Suara Seo Young pun juga terdengar seperti menyahut perkataan Seok Hoon, baiklah. ini adalah takdir buruk yang tak terlupakan. Selamat tinggal, Cha Seok Hoon siiiii.
Em emm Emmmm apa benar ini akhir dari pertemuan mereka? bener nggak ketemu lagi? emmm kita liat selanjutnya ^_^
Seok Hoon mencoba menghubungi Hong Joo lagi berusaha ingin menjelaskan kembali tapi apa daya Hong Joo tidak mengangkatnya. Mendapati hal itu Seok Hoon mengambil kembali minuman dan meminumnya secara urakan,
Wajahnya di penuhi oleh bir yang di tumpahkan oleh nya sendiri akibat tidak masuk ke dalam mulut. Seok Hoon begitu kecewa Hong Joo yang ia bangga kan pada Seo Young sekarang malah tidak mempercayainya.
Seok Hoon menoleh ke kamar seo Young dan mendapati dari bagian bawah tidur karna lampunya pun masih menyala.
Roy berhamburan ke arah Hong Joo menangis kearahnya ia mengatakan kalau dirinya tidak suka ini dan ingin kembali ke tempat bibi.
Hong Joo berusaha menenangkan Roy yang menangis, memeluknya berusaha memberi perlindungan pada Roy karna Roy harus bertahan.
Seok Hoon yang mabuk sudah berada di depan kamar Seo Young. Seok Hoon berkicau kalau Seo Young benar, Hong Joo benar benar marah padanya, ia ingin tau apa yang menyebabkannya. sehrusnya ia tidak membiarkan Hong Joo seperti ini, seharusnya waktu itu ia hanya menertawakan tawaran Seo Young dan berjalan pergi dan mungkin ia dan Hong Joo tidak seharusnya datang kesini, ia tau kalau semua ini salah, itulah yang membuat dirinya lebih marah lagi.
Seo Young hanya diam mendengar kan Seok Hoon yang mengoceh di luar, ia hanya diam berdiri mendnegarkan, ada rasa cemas diwajahnya.
Sedangkan Seok Hoon tanpa ia sadari air mata sudah jatuh membasahi pipinya, Seok Hoon lalu tertawa miris kearah pintu Seo Young mengatakan kalau saat ini Seo Young takutkan tapi bukan ia lah orang yang membuat Seo Young takut, Seo Young sudah takut dari awal benarkan?
Seo Young masih tetap tidak mengubris Seok Hoon yang ia hanya lakukan adalah mematikan lampu kamarnya.
Hong Joo menemani Roy untuk tidur, di dalam tidurnya Roy mengigau kalau dirinya ingin pulang. Hong Joo yang ada di sampingnya menjawab igauan Roy mengatakan kalau Roy harus bertahan karna seakrang inilah rumah Roy.
Dalam tidurnya Roy menjawab kalau rumahnya bukan disini tapi di HongKong. Hong Joo terdiam seakan melanjutkan apa yang di katakan Roy Hong Joo berguman kalau tidak peduli seberapa besar mereka ingin kembali itu tidak akan bisa karna kaca di hati mereka sudah begitu rusak sehingga semuanya tidak akan pernah sama.
Pagi harinya di Hongkong Seo Young yang sudah rapi menemukan Seok Hoon yang tidur di sofa dengan banyak kaleng yang berhamburan di sekitarnya. Seo Young membangunkan Seok Hoon mengatakan kalau pagi ini pemandangannya begitu indah(nyindir Seok Hoon yang terlihat begitu kacau) seharusnya Seok Hoon memfotonya.
Seok Hoon yang baru saja bangun tanya apa yang harus ia lakukan hari ini, Seo Young mengatakan kalau mereka tidak akan melakukan apa apa hari ini, Kontrak mereka hari ini berakhir, pekerjaan dirinya yang membutuhkan Seok Hoon sudah selesai jadi Seok Hoon bisa pergi kapanpun Seok Hoon inginkan, ia juga sudah mengirimkan sisa uangnya, Seok Hoon bisa mengeceknya sendiri.
Wihhh badannya .... hahahhahahha
Seo Young menyusun semau pakaiannya kedalam koper sambil menyusun pakaiannya ia juga mendengarkan ocehan ayahnya yang tidak percaya dengannya kalau selama 3 hari ini dirinya berlibur, ayahnya meminta Seo Young jujur padanya apa yang dilakukan Seo Young selama 3 hari ini.
Seo Young menjelaskan kalau selama 3 hari ini ia sama sekali tidak bekerja, ia benar benar berlibur melakuan tanning, berenang dan berbelanja, ia juga menonton drama disini.
Menyenangkan sekali jadi ayahnya harus membawa nona Jung sekali kali kesini, mendengar hal itu ayahnya berkomentar kalau ia punya cara sendiri untuk tetap awet muda. Ayah Seo Young lalu tanya apa Seo Young juga bersama pria, mendnegar hal itu membuat Seo Young tertawa karna pemikiran ayahnya itu.
Seok Hoon memanggil Seo Young dari luar kamarnya ketika Seo Young masih bertelponan dengan ayahnya. Dan telingga tajam ayah Seo Young tidak bisa di tipu ia langsung tanya apa Seo Young sedang bersama seorang pria. Seo Young menjawab kalau itu adalah layanan kamar lalu menutup telponnya.
Seo Young menghampiri Seok Hoon tanya ada apa, Seok Hoon balik tanya kalau penerbangan Seo Young sore ini kan? Seo Yong mengangguk.
Seok Hoon lalu mengatakan kalau ia harus bekerja hari ini, ia akan bekerja untuk uangnya. Seo Young tersenyum bilang kalau Seok Hoon tidak perlu khawatir tentang hal itu karna Seok Hoon sudah melakukan kewajibannya dan sekarang kontrak mereka berakhir.
kalau begitu Seok Hoon yang akan membeli waktu Seo Young. Seok Hoon mengeluarkan 3 lembar uang dolar pada Seo Young dan mengatakan kalau ia akan membayar Seo Young $3 selama 3 jam, setiap jamnya $ 1 secara tunai.
Dan aturannya sama seperti aturan yang Seo Young buat kemarin, bagaimana? Seo Young tersenyum melihat tingkah Seok Hoon begitu juga Seok Hoon.
Dan pertualangan merekapun dimulai, nyanyian khas Hongkongpun mengiringi perjalanan mereka. Keduanya pun bersepeda bersama, mengelilingi kota Hongkong.
Suara Seok Hoon pun terdengar saat kembali aku akan memastikan bahwa aku tak akan pernah melihatmu lagi.
Suara Seo Young pun juga terdengar seperti menyahut perkataan Seok Hoon, baiklah. ini adalah takdir buruk yang tak terlupakan. Selamat tinggal, Cha Seok Hoon siiiii.
Em emm Emmmm apa benar ini akhir dari pertemuan mereka? bener nggak ketemu lagi? emmm kita liat selanjutnya ^_^
Ya Allah..... KSW nangis lagi....
BalasHapusMatanya....matanya...
Ah jadi pengen nyolok matanya truss aku pindahin deh ke mataku #sadis abaikan
Ini baru episode 2 tapi udh bermunculan konflik yang seru ,para tokoh juga udh saling ketemu ..
Pokoknya buat recapers yang buat ini fighting !!
duh beneran deh meskipun Seok hoon sama Se young sweet bnget....tpi lebih suka interaksinya Hong Joo sama Min Woo ....duh MW mengalihkan duniaku...
BalasHapusternyata Lee Jung Jin pernah main di Plan B yg jadi detectif ....suka bangt dia disana cool so sweet plus romantis pula meskipu n awal2nya marah2an gtu... nah lho koq bahas drama lain...maaf y salah fokus....hehehhehe
buat author Fighting ya !!!
sama....
Hapustian mi mi ni xiao de tian mi mi
BalasHapushao xiang hua er kai zai chun feng li
kai zai chun feng li
hahaha itu scene akhir romantis bo, si Se Young mana pegangnya cuma seupil bajunya Seok Hoon. ah semoga ga ada perasaan diantara keduanya. Kalau iya berabe donk, ini bener-bener godaan hahaha.
ditunggu mba Anis sinopsis selanjutnya..
BalasHapussemangat terus^^
Makasih sinopsisnya... tetap semangat !!!!!
BalasHapus