Minggu, 17 September 2017

Dunia Baru...Rasa Baru

Halooo semua,,, sudah lama nggak tulis di blog ini.. untuk beberapa bulan blog ini terlupakan. kemarin sempet nggak nulis lagi karna kegiatan kuliah dan setelah kuliah selesaipun ternyta masih nggak sempet untuk nulis di blog ini lagi. yupzz itu semua karna setelah kuliah selesai, Alhmadullillah saya di lamar dan akhirnya menikah. setelah itu semua, saya malah tambah nggak bisa nulis lagi hehe..

singkat cerita tanggal 13 Maret 2017 saya sudah resmi menjadi istri orang dan alhamdullillah di bulan berikutnya saya dan suami saya di percaya sama yang di atas untuk anak pertama kami. awal tahu kalau saya hamil itu adalah benar benar nggak percaya Allah bakal ngasih kita kepercayaan secepat ini (meskipun sebenernya juga berharap banget). waktu tes pack pertama kali, nggak henti hentinya saya memperhatikan 2 garis merah yang ada di tes pack tersebut. bener-bener nggak nyangka karna sebelum melakukan tes pack tersebut, pas di tanggal seharusnya saya mendapatkan haid, saya mengalami yang namanya flek. dan saya pikir itu adalah tanda bahwa saya sedang haid tapi nyata nya flek tersebut hanya berlangsung 2 hari.

keesokan hari nya saya dan suami pergi ke dokter kandungan untuk memastikan tentang kehamilan ini dan ternyata dokter juga mengatakan kalau saya positif hamil dan kantung kehamilan sudah terlihat meskipun baru kecil dan janinnya belum terlihat. saat itu saya bilang ke dokternya kalau sebelum mengetahui saya hamil saya mengalami flek di tanggal seharusnya saya kena haid. mendengar hal itu dokter bilang kalau itu bisa jadi awal keguguran lalu dokter memberikan obat asam folat dan penguat kandungan. Jujur saya takut setelah mendengar penjelasan dari dokter, hati rasanya tidak tenang.

Belum sampai satu minggu setelah ke dokter, flek yang saya alami masih terjadi meskipun tidak banyak dan tiap hari tapi hal itu sudah sangat cukup untuk membuat hati saya tidak tenang. pada akhirnya saya dan suami berencana untuk pergi ke dokter lain. kami berharap kalau dokter yang pertama salah mendiagnosa. Pada akhirnya kami berdua memutuskan untuk ke dokter ke dua untuk mendengarkan second opinion. Ternyata diagnosa itu tetap sama, dokter kedua juga bilang kalau ini ciri keguguran, bahkan dokter kedua tidak segan segan memvonis kalau sebaiknya kehamilan ini segera di akhiri karna kantung kehamilannya sudah terlalu turun dan lagi mumpung umur kehamilannya masih muda sekitar 6 minggu. Bagai di sambar petir, air mata saya sudah tidak bisa di bendung lagi, di depan dokter saya sudah menangis sesegukan. melihat itu dokter bahkan berkata, untuk tidak usah di tangisi toh bahkan ini baru bakal janin belum berupa bayi jadi tidak usah terlalu di fikirkan.Meskipun begitu, hati siapa yang tidak sakit ketika mendengar vonis tersebut. hati saya sangat hancur, air mata sudah tidak lagi bisa di tahan.   

meskipun sudah mendapatkan vonis seperti itu saya dan suami bertekat untuk masih mempertahankan calon bayi kami. kami ingin melihat perkembangannya. Tapi yang terjadi selanjutnya di luar dugaan saya dan suami. meskipun sudah meminum obat penguat, saya masih mengalami flek bahkan bukan lagi flek tapi darah segar. malam itu saya dan suami panik karna darah yang kelaur seperti darah hari pertama haid. saat itu juga kami kembali ke dokter kedua dan dokter bilang kalau memang sebaiknya di kuret.

hati saya kembali hancur, rasanya sudah tidak kuat. saya masih ingin mempertahankan janin yang ada di dalam kandungan saya. saya masih ingin menjaganya. malam itu saya dan suami masih berharap ada secerca harapan. dan pada akhirnya kami memutuskan untuk ke third opinion, dokter ketiga. dari dokter ketiga, diagnosanya pun sama.
tidak puas sampai di situ, akhirnya kami ke dokter ke empat. kami memutuskan jika dokter ini adalah dokter terakhir yang akan kami kunjungi, jika dokter memang berpendapat sama dengan dokter dokter lainnya, maka kami memang harus merelakannya.. dan tenyata, kami seperti mendapat oksigen baru karna dokter ke empat memberikan sedikit semangat dengan kami. sedikit harapan yang membuat kami berharap lebih.

to be continue...

note: ini hanya sekedar sharing, untuk bertukar pikiran, mencari informasi dan mungkin saja bisa untuk hal positif yang bisa menguatkan ibu-ibu di luaran sana yang sedang berjuang sama seperti saya dlu. karna sebagai ibu yang mengalaminya.. saya benar benar browsing kesana kemari untuk mencari informasi. semoga bermanfaat.