Di akhir episode 9 Seok Hoon yang
akan pergi ke Brazil meminta Se Young untuk menunggunya sampai ia kembali. Hari
berganti saat ini Se Young berada di kamarnya, Se Young menghempaskan tubuhnya
ke tempat tidur.
Mengingat dari awal pertemuannya
dengan Seok Hoon hingga kata kata terakhir yang Seok Hoon ucapkan padanya untuk
menunggu dirinya hingga kembali dari Brazil.
Se Young terbangun dari tidurnya
ketika alarm di ponsenya berdering. Se Young melanjutkan aktifitas sehari harinya
memulainya dengan berolahraga, sebuah pengingat hari berbunyi di alat
olahraganya menunjukkan kalau ini sudah hari ke 56.
Se Young seakan menjawab bunyi
alat tersebut kalau dirinya tau ini sudah hari ke 56. Ya Seok Hoon sudah
meninggalkannya selama kurang lebih 2 bulan.
Hari hari Se Young tanpa Seok
Hoon begitu berat, Se Young menjalani hidupnya tanpa semangat di tambah lagi
masalah yang harus ia hadapi di kantor. Persaingannya dengan perusahaan Ajin
terus berlangsung, perusahaan mereka bahkan mengalami penyempitan dana.
Manager Jo yang terus mendampingi
Se Young berusaha menenangkan Se Young kalau masalah keuangan di perusahaan
mereka hanyalah masalah sementara jadi tidak perlu Se Young terlalu
khawatirkan. Tapi berbeda dengan manager Jo Se Young menanggapi kalau situasi
sementara seperti ini lah yang bisa mereka sebut sebagai krisis perusahaan.
Hampir 2 bulan setelah perceraian
Hong Joo dan Seok Hoon, ayah masih Nampak marah pada Hong Joo, ayah bersikap
dingin pada Hong Joo, ayah bahkan masih sering menanyakan pada Hong Joo apakah
Seok Hoon menelpon Hong Joo.
Hong Joo berusaha memberi
pengertian pada ayahnya kalau Seok Hoon bukan siapa siapa lagi bagi dirinya
begitu juga dengan ayah dan Hong Gyu, Seok Hoon hanyalah seorang yang mereka
tidak kenal. Ayah yang masih kesal dengan keputusan Hong Joo mengatai Hong Joo
dan Seok Hoon idiot.
Min Woo sengaja menunggu Hong Joo
di persimpangan rumah Hong Joo. Min Woo bermaksud untuk berbicara pada Hong Joo
dan meminta maaf. Awalnya Hong Joo enggan tapi karna Min Woo terus memohon
akhirnya Hong Joo mau.
Dalam perjalanan Min Woo membuka
pembicaraan dengan Hong Joo, ia yang awalnya tadi ingin meminta maaf malah
membahas tentang kehidupan keduanya yang begitu kejam. Saat keduanya baru bertemu keduanya sudah
mempunyai pasangan masing masing tapi lihat sekarang mereka, mereka single.
Ucap Min Woo sambil tertawa.
Hong Joo yang mendengar hal itu
terlihat tidak suka, ia meminta Min Woo untuk menghentikan mobilnya, ia ingin
keluar. Min Woo sadar kalau Hong Joo tersingung tidak suka dengan perkataannya,
ia mencoba berbicara tapi percuma. Hong
Joo memang merasa tersingung dengan perkataan Min Woo karna sebelum ini bahkan
ada seorang pekerja yang juga teman sekolahnya dulu mencoba menelponnya padahal
di usianya waktu itu (sekolah) mereka tidak pernah berbicara, menjadi seorang
janda pasti terdengar gampangan kan? Min Woo pasti menganggap dirinya begitu mudah untuk dirayu.
Tapi yang perlu Min Woo tau ia akan mengambil jalan yang lebih keras, lebih
susah jadi Min Woo seharusnya berhenti mencoba untuk sesuatu yang tidak akan
pernah terjaddi.
Setelah mengatakan hal itu Hong
Joo keluar dari mobil marah.
Tuan Yoo meminta Se Young untuk
menghentikan semua yang di lakukan Se Young saat ini, berhenti untuk bertarung
dengan perusahaan Min Woo karna jika Se Young terus melangkah lebih jauh, tidak
hanya Se Young tapi perusahaan mereka juga akan mengalami kerugian besar.
Se Young yang mendnegar hal itu
tentu saja tidak setuju, bagaimana bisa dirinya menyerah sebelum bertarung dan
tanpa perlawanan apapun. Tuan Yoo membentak Se Young yang begitu keras kepala
tapi Se Young tetap ngotot kalau dirinya akan menang dari Min Woo.
Tuan Yoo yang kesal berkata kalau
sepertinya Se Young ingin resign dari menjadi Presdir Dong Sung. “Bisnis bukan
tentang keras kepala. Jika Se
Young masih tidak ingin menyerah maka akan lebih bjaksana jika Se Young keluar
dari pekerjaan ini”
Se Young tentu saja menentangnya
tapi Tuan Yoo berteriak apa Se Young juga ingin berperang dengannya melalui
saham ?
Di mobilnya Se Young pusing
dengan semua yang terjadi tapi di saat semua itu terjadi seseorang sudah
menunggu Se Young di depan gedung apartment nya.
Awalnya Se Young tidak
mempercayai pengihatannya, Se Young diam mematung melihat pria yang kini ada di
depannya. Seok Hoon tersenyum mendekati Se Young berbicara seakan tidak terjadi
apa apa, Seok Hoon bahkan mengatakan merindukan Se Young setelah 2 bulan tidak
bertemu, Seok Hoon bahkan bertanya apa Se Young juga merindukannya?
Respon yang diberikan Se Young
hanya diam tanpa senyum menatap Seok Hoon, Se Young bahkan terlihat marah
dengan kedatangan Seok Hoon yang seperti ini mengejutkannya.
Seok Hoon hanya tersenyum
menanggapi kalau ia kira Se Young akan menyambutnya dengan senyuman. Dengan
dingin Se Young berkata kalau saat ini dirinya tidak ingin tersenyum maupun
bahagia saat melihat Seok Hoon.
Seok Hoon tidak menanggapi
perkataan Se Young dengan serius, ia bahkan bertanya pada Se Young apa Se Young
sudah menyetujui surat pengunduran dirinya waktu itu? Se Young heran kenapa?
Karna jika Se Young belum menyetujuinya dirinya akan datang ke perusahaan besok
dan mulai bekerja. Se Young dengan dingin berkata atas ijin siapa, Seok Hoon
menjawab kalau keputusan ada pada Se Young. Se Youg tidak menanggapi dan
berjalan perg meninggalkan Seok Hoon.
Tapi sebelum itu Seok Hoon menghentikan langkah kaki Se
Young, membuka jari jemari Se Young dan memberikan Se Young beberapa biji kopi
yang Seok Hoon anggap mirip dengan Se Young . Seok Hoon berkata kalau biji biji
Ini ia dapatkan dari kebun kopi di tempatnya bekerja waktu itu, lebih tinggi
dari pada pohon pohon yang lain dan lebih elegan.
Se Young akhirnya mengeluarkan
unek uneknya, kenapa Seok Hoon tidak menelpon atau mengriminya surat, apa Seok
Hoon tau bagaimana rasanya untuk seseorang yang sedang menunggu?. Seok Hoon
menjawab kalau dirinya kahwatir, khawatir akan terbang kembali kesini jika
dirinya mendengar suara Se young. Bagi
Se Young mungkin waktu hanya terasa 56 hari tapi bagi dirinya hari hari yang ia
lalui seperti 560 hari lamanya.
Se young terdiam tersipu(?) untuk
menutupi hal itu ia berusaha berbicara tegas kalau surat pengunduran diri Seok
Hoon sudah lama di proses.
Sesampainya di apartement, Se
Young membuka jari jemarinya melihat biji kopi yang diberikan Seok Hoon padanya
tadi, Se Young Nampak senang dengan pemberian Seok hoon ini.
Seok hoon ternyata menginap
dirumah Young Chul untuk beberapa hari sebelum tempat barunya d kosongkan.
Young Chul yang baru saja menerima
telpon mengatakan dengan lemah kalau yang baru saja menelponnya adalah Presdir
Yoo. Presdir Yoo meminta Seok Hoon untuk datang bekerja mulai besok.
Seok Hoon yang mendnegar hal itu
tentu heran karna setaunya Se young sudah menyetujui surat pengunduran drinya.
Young Chul membenarkan kalau Seok Hoon memang sudah tidak bekerja lagi di
perusahaan mereka sebegai pegawai kontrak tapi mulai sekarang Seok Hoon akan
bekerja di tempat mereka sebagai pegawai tetap, ucap Young Chul gembira.
Mendengar hal itu Seok Hoon diam
saja tidak terlihat gembira. Melihat reaksi yang diberikan Seok Hoon , Young
Chul Tanya ada apa dengan wajah Seok Hoon, kenap Seok Hoon tidak Nampak
gembira?
Seok Hoon berkomentar kalau ia
dengar perusahaan sedang mengalami kesulitan. Mendengar hal itu Young Chul
menghela nafas berat kalau Ajin memang lawan yang kuat untuk mereka.
Keesokan paginya alarm di ponsel
Se Young berbunyi memberitahu kalau hari ini adalah hari ke 57, Se Young yang
mendegar hal itu mematikannya, dan alarm tersebut langsung berbunyi kalau waktu
menunggu sudah selesai.
Mendengar hal itu Se Young bangun
dengan cerah, seakan akan beban yang selama ini ia tanggung semuanya sudah
lepas.(wihhh sampe segitunya ya, di kasih alarm buat ngitung udah berapa hari
Seok hoon ninggalin Se Young)
Hari pertama Seok Hoon mulai
bekerja sebagai pegawai tetap, Seok hoon melapor pda Se Young. Se Young yang
ada di ruangannya berpura pura sok tidak peduli pada Seok Hoon yang masuk
keruangannya.
Seok hoon mengucapkan terima kash
karna mulai sekarang ia menjadi manager di tim TF (jabatan yang semula manager
Jo pegang). Se Young menanggapi dengan cuek kalau ini bukanlah saat yang tepat
untuk melakukan hal itu. Seok Hoon bercanda jadi apa ia harus kembali sedikit
lebih lama lagi pada saat perusahaan sudah mulai bangkit lagi? Setelah
mengatakan hal itu Seok Hoon keluar dari sana dengan senyuman.
Sementara Se young menatap Seok
Hoon tidak percaya lalu tertawa karna candaan Seok Hoon.
Young Chul memperkenalkan Seok
Hoon pada anggota tim TF lainnya sebagai ketua yang baru. Seok hoon langsung
mengambil alih memperkenalkan dirinya kembali dan langsung member tugas pada
para anggotanya kalau mereka akan mengadakan rapat 1 jam lagi.
Semua anggota keluar untuk
mempersiapkan semuanya, Young Chul yang ada di dekat Seok Hoon mengomentari
kalau hari ini baru hari pertama Seok Hoon bekerja, apa menurut Seok Hoon Seok
Hoon tidak keterlaluan meminta semua orang untuk mengikuti rapt di hari pertama
Seok hoon bekerja?
Seok Hoon membela dirinya kalau
tim TF bekerja seperti di militer, mereka tidak bisa santai karna saat ini
perusahaan sedang mengalami kesulitan.
Young Chul lalu mngingatkan Seok
Hoon apa Seok Hoon sudah memberitahu istri Seok Hoon kalau Seok Hoon sudah kembali?
Seok Hoon diam saja tidak mnjawab, Young Chul tau, ia langsung meralat kata
katanya dan mencoba menasehati Seok Hoon meskipun keduanya sudah bercerai ada
baikkny Seok Hoon memberitahu hong Joo.
Min Woo terus mengejar
Hong Joo ketika keduanya sudah sama sama berpisah dengan pasangan masing
masing. Min Woo bahkan menelpon Hong Joo untuk mengajaknya liburan musim panas
bersama anak anaknya. Hong Joo yang sepertinya sudah sering mendengar suara Min
Woo di telpon menghela nafas lelah berkata kalau Min Woo benar benar tidak bisa
mendengar perkataan orang lain.
Dengan gayanya yang
santai Min Woo menjawab kalau dirinya tentu saja mendengarkan orang lain, maka
dari itu dirinya mengajak Hong joo untuk berlibur bersama keluarganya besok.
Hong joo menyerah ia mengatakan kalau besok dirinya tidak bisa karna
temannya yang seharusnya berjaga tidak
bisa masuk untuk bekerja besok, Hong joo hanya menitipkan salam pada Min Woo untuk
Roy lalu mematikan ponselnya.
Pengacara Choi
memberikan laporan pada Min Woo kalau Se Young kembali memperkerjakan Seok hoon
di perusahaannya, mendengar hal itu Min Woo berkta kalau dirinya tidak tau
kalau Seok hoon sudah kembali ke korea.
Pengcara Choi
menjelaskan kalau presdir Yoo menempatkan Seok hoon sebagai manager tim TF dan
pastinya akan membuat strategi baru, tidakkah menurut Min Woo ini semua
mengambarkan betapa depresinya Se Young karna pertarungan ini?
Min Woo mengeleng kalau
bisnis, pekerjaan itu semua hanyalah alasan Se Young. Se Young sudah menunggu
lama untuk Seok hoon.
Se Young terlihat salah
tingkah saat Seok Hoon memergokinya melihat kearah Seok Hoon yang sedang rapat
dengan anggota - aggotanya.
Karna semua masalah ini
Tuan Yoo selalu menelpon Se Young memastikan keadaan, Tuan Yoo berkata apa Se
Young sudah membuat keputusan yang pintar, orang tua seperti dirinya ini hampir
mati gelisah karna menunggu. Se Young berusaha menjelaskan pada ayahnya tapi
belum sempat ia menjelaskan ayahnya sudah mematikan hubungan telpon.
Seok Hoon masuk
keruangan Se Young mengajak nya untuk makan bersama tapi syangnya Se Young yang
di ajak bersikap jual mahal dengan mengatakan kalau dirinya ini adalah Presdir
perusahaan tempat Seok Hoon bekerja, bagaimana bisa Seok hoon masuk dan
mengajaknya untuk makan. Seok hoon mengerti tanpa banyak perlawanan ia
mengasumsi kan kalau Se Young sedang tidak ingin makan. Setelah mengatakan hal
itu Seok Hoon beranjak pergi. Se Young kelabakan karna Seok hoon tidak lagi
mengajak nya untuk makan jadi Se Young memanggil Seok Hoon berdiri berharap
kalau Seok Hoon akan mngajaknya kembali tapi sayangnya kini gantian Seok hoon
yang jual mahal dengan bersikap formal pada Se Young mengatakan “apa yang perlu
ia bantu untuk Presdirnya?” Se Young
jadi salah tingkah mendnegar jawaban dari Seok hoon, dengan canggung dan
berusaha bersikap dan berwibawa Se Young menjawab tidak ada apa apa dan Seok
hoon boleh pergi.
Seok Hoon mengerti ia
benar benar pergi tapi Seok Hoon juga tersenyum melihat tingkah Se Young yang
seperti itu.
Hong gyu sengaja
mengajak Han San keluar karna ingin tau apakah Han San masih bekerja pada Min
Woo atau tidak. Han San menajwab kalau dirinya masih sering bertemu dengan Min
Woo. Hong gyu menduga kalau perceraian kakaknya itu semua terjadi karna Min
Woo,kakak iparnya Seok hoon adalah orang yang memegang teguh dengan apa yang ia
percaya. Ia yakin Min Woo yang merayu kakaknya menggunakan anak kecil untuk
menangkapnya dan pada akhirnya Seok Hoon harus melepas kakaknya.
Han San mengomentari
kalau hal hal seperti itu biasanya akan membuat pasangan berpisah. Hong Gyu
berkomentar jika mereka memang terpisah maka yang harus mereka lakukan adalah
menyatukan mereka kembali.
Han San Tanya
bagaimana? Hog Gyu menjawab dengan kesal kalau semua ini karna Kang min Woo,
mereka berdua harus menjelaskan kalau kakaknya Hong Joo adalah wanita polos
sehingga kakaknya dan Seok Hoon bisa kembali bersatu.
Han San member nasehat
pada Hong Gyu kalau dirinya adalah ahli dalam menemukan bukti bukti dari
penipuan tapi hal yang tidak mungkin mereka temukan adalah bukti bukti dari yang tidak menipu.
Hong gyu kesal dengan
perkataan Han San berteriak tapi Han San mencoba untuk realistis kalau pun
mereka menemukan bukti mereka tetap tidak akan bisa menyatukan orang yang sudah
bercerai, intinya dirinya tidak ingin membantu Hong Gyu. Alasan mereka bercerai
mungkin saja di mulai dengan satu alasan dengan menyertakan Kang Min Woo tapi pada akhirnya alasan
tersebut akan menjadi semakin bertambah menjadi 99 alasan lainnya, perceraian
memang seperti itu, apa Hong Gyu tidak tau?
Hong joo menemukan
sebuah dadu permainan ketika sedang membersihkan rumah, Hong joo mengambil dadu
tersebut. Dadu tersebut mengingatkan dirinya dengan keakraban keluarganya
ketika Seok Hoon masih disini. Seok Hoon dan ayahnya sering memainkan permainan
ini bersama. Hong Joo juga ingat di depan permainan dadu ini juga dirinya
menyampaikan pada sang ayah kalau dirinya dan Seok hoon sudah becerai, saat itu
ayahnya begitu marah hingga melempar semua dadu tersbut dan sepertinya ini
adalah salah satu dadu yang waktu itu di lempar oleh ayahnya.
Se Young, Seok Hoon dan
Direktur Jo mengadakan rapat, Seok Hoon dan Direktur Jo memberikan saran mereka
untuk membuat beberapa menu baru di ice cream mereka, mereka melakukan hal itu
untuk mengambil pasar domestic tapi nampaknya Se Young tidak setuju karna itu
artinya mungkin mereka hanya akan menguasai konsumen domestic bukan luar negri
sedangkan mereka sudah merencanakan hal iini jauh seblum Ajin dan saat ini
mereka malah ingin menyerah dan membiarkan Ajin untuk menguasai pasar ice cream
sampai keluar negri? Se Young jelas menolak itu, ia sama sekali tdak
mentolerirnya, meninggalkan Seok Hoon dan Direktur Jo disana.
Direktur Jo mengeluh
kalau ia sudah bilangkan pada Seok Hoon kalau presdir mereka tidak akan
menyukai ide ini, presdir mereka tidak akan mau kalah dengan Ajin.
Keesokan harinya Se
Young akan melakukan aktifitasnya seperti biasa, berolahraga. Ponsel Se Young
berbunyi dan itu dari Seok Hoon. Seok Hoon Tanya apa Se Young sudah bangun, Se
Young komen apa Seok Hoon menelponnya hanya ingin membangunkannya? Seok Hoon
menjawab kalau har ini adalah hari yang indah, bagaimana dengan lari di luar,
Se Young kan bukan seekor hamster (hehhehe mungkin maksud Seok Hoon Se Young
yang selalu olahraga lari di alat olahraganya tanpa keluar sama sekali dari
apartemntnya, mungkin itu yang Seok Hoon sebut kalau Se Young seperti hamster)
Se Young heran Seok HOON menyebutnya hamster, Se Young ingin marah tapi ia
tahan dan mematikan ponselnya.
Se young akhirnya
keluar dari apartementnya, Seok Hoon yang sudah menunggu di luar gedung ingin
menyapa Se Young tapi yang ia dapat malah Se Young yang tidak mengubrisnya,
pergi tanpa melirik kearah Seok Hoon.
Seok Hoon terus
mengikuti Se Young yang mulai lari pagi, Seok hoon membuka pembicaraan kalau
lari di luar enakkan? Bisa membuat kepala Se Young jadi cerah. Mendengar hal
itu Se Young sama sekali tidak peduli, ia terus berlari tanpa menghiraukan Seok
Hoon.
Seok Hoon menyerah
mengikuti Se Young, lalu berteriak “Yoo Se Young”
Dan teriakan itu sukses
bikin Se Young berhenti dan berbalik ngambek kearah Seok Hoon. Seok Hoon
tersenyum menyusul Se Young dan berkata “bagus, kau menjawabnya” setelah
mengatakan itu Seok Hoon melanjutkan larinya meninggalkan Se Young yang
terheran heran.
Setelah selesai berlari
Seok Hoon dan Se Young beristirahat, di saat mereka sedang bersantai Se Young
cerita kalau Min Woo dari Ajin melakukan ini bukan hanya karna alasan bisnis
melainkan karna Min Woo ingin membalas dendam atas kekalahan mereka dalam
pengambil alihan hotel M.
Seok Hoon berkomentar
kalau apa yang di katakana Se Young juga sedikit mirip dengan Se Young,
Bukankah Se Young lebih marah karna harus kembali melawan Min Woo? Se Young
menanggapi kalau yang memulai semua ini terlebih dahulu adalah Min Woo, ia
hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk membela diri.
Se Young membuat kopi
dari biji kopi yang Seok Hoon berikan tadi padanya, dan saat mencicipinya
nampaknya Se Young menyukainya.
Se Young membuat
Direktur Jo kaget dengan kedatangannya di akhir pekan, direktur Jo bertanya apa
yang membawa Se Young datang kesini. Se Young tidak menjawab balik bertanya
lalu apa yang Direktur Jo lakukan disini. Direktur Jo tersenyum mengatakan
kalau dirinya datang kesini karna ingin menyemangati tim TF, mereka sudah
bekerja keras. Sejak Manager Cha mengambil alih tim tersebut, tim TF terus
bekerja keras itu semua dilakukan Manager Cha karna situasi yang krisis di
perusahaan mereka.
Se Young memperhatikan
Seok hoon yang sedang bekerja, disampingnya ada direktur Jo yang mendampingi.
Se Young lalu meminta direktur Jo untuk memberitahukan Seok Hoon kalau ia mau
mencoba iron fists, direktur Jo bingung apa maksud Se Young. Se Young hanya
tersenyum mengatakan kalau Seok Hoon akan tau apa maksud dari semua itu.
Direktur Jo akhirnya
memberitahukan semua itu pada Seok Hoon dan Seok Hoon yang mendapat berita
tersebut tersenyum.
Ji Sun sengaja datang
ke kantor Min Woo meskipun proses perceraian mereka sedang berlangsung.
Kedatangan Ji Sun adalah karna dirinya ingin meminta lebih dari apa yang Min
Woo berikan padanya. Satu bangunan tidaklah cukup untuk dirinya, dirinya ingin
Min Woo membuatkan sebuah bangunan yang kecil menjadi sebuah mall di luar kota.
Min Woo mengejek apa Ji
Sun sengaja melakukan ini sebelum mereka menandatangani surat yang terakhir. Ji
Sun hanya tersenyum menjawab kalau Min Woo tau kan ia adalah perempuan yang
rakus. Tidak cukup sampai disitu Ji Sun bahkan mengolok olok Min Woo tentang
Hong Joo yang tampaknya sulit untuk Min Woo dapatkan, Min Woo harus berusaha
lebih keras lagi.
Dirumah Hong Joo Nampak
kesepian, dirinya hanya sendirian menonton tv tanpa hasrat apapun. Di tempat
lain Seok Hoon sedang mempersentasikan rencana ice cream chain mereka yang
berbeda dari brand yang lain.
Di saat Se Young
berpapasan dengan Seok Hoon, Seok Hoon memberikan jempolnya untuk Se Young atas
keputusan Se Young yang menyetujui rencananya. Se Young tersenyum dengan
tingkah Seok hoon sekarang tapi senyum nya kemudian hilang seperti menyadari
kalau semua ini salah.
Direktur Jo melapor
pada Se Young kalau rencana tim TF untuk membuat menu baru ice cream chain
sejauh ini berjalan lancar, semua anggota bekerja dengan keras dengan manager
Cha sebagai penangggung jawab.
Se Young mengeluh kalau
masalah mereka adalah keuangan. Direktur Jo menambahkan kalau Han Sung sudah
menolak mereka begitu juga dengan Nae Il bank meskipun mereka tidak mengatakan
mereka menolak tapi Nae Il Bank tidak menghubungi mereka kembali.
Se Young lalu memberi
saran kalau mereka harus menghubungi bank bank luar negri. Direktur Jo meragukan,
apa Se Young punya koneksi?
Se Young mencoba
menghubungi salah satu temannya yang sedang berada di New York, dia adalah
presdir Jang. Presdir Jang adalah mempunyai Bank investasi dan Se Young ingin
membicarakan tentang meminjam uang.
Se Young menghubungi
presdir jang melalui telpon saat dirinya membicarakan masalah meminjam uang,
sepertnya ada sesuatu yang di tanyakan presdir Jang pada Se Young karna Se
Young balik bertanya pada Presdir Jang “pertunangan?’
Se Young dan Se Jin
sedang meletakkan barang belanjaan mereka di kulkas, sambil melakukannya keduanya
Se Jin meletakkan
daging diantara makanan yang lainnya, Se Young yang melihat hal itu langsung
mengambil daging tersebut mengatakan kalau letak daging bukan disana. Se Young
meletakkan daging tersebut di sebuah tempat almunium, membuat sang adik Se Jin
bertanya apa Se Jin juga memisahkan celana dalamnya berdasarkan warna?
Se Young cuek tidak
menanggapi seakan menjawab kalau yag dikatakan Se Jin adalah benar. Se Jin yang
melihat hal itu berdecak tidak percaya.
Se Young dan Se Jin
sudah berada di ruang tengah, disana Se jin Tanya apa kakaknya akan datang ke
pesta presdir Jang. Se Young menjawab tidak, Se Jin heran kenapa? Kan
seharusnya kakaknya membicarakan masalah
keuangan disana.
Se Young tertawa
bagaimana adik kecilnya ini bisa tau, Se Jin tertawa mengatakan kalau ia
mendengar pembicaraan ayahnya.
Se Jin juga berkata
kalau “wanita itu” khawatir pada Se Young yang belakangan ini banyak kehilangan
berat badannya. Se Young mendelik pada Se Jin berkata untuk menjaga ucapan Se
Jin ‘jangan panggil dia “wanita itu” ‘
Se Jin tidak peduli, ia
malah kembali membahas msaalah keuangan perusahaan Se Young, jika Se Young
datang ke pesta itu maka perusahaan Tae Sung akan membantu.
Dengan enggan Se Young
berkata kalau itu adalah pesta pasangan, presdir Jung membawa tunanganya jadi
tidak mungkin untuk dirinya tidak membawa pasangan.
Young Chul pulang
kerumah dengan mengeluh, ia mengeluh kalau tim perusahaan merka sudah bekerja
begitu keras tapi jalan masih saja sulit, tidak ada uang yang bisa mereka
temukan bahkan presdir mereka pun harus berdiri di kakinya sendiri.
Setelah mengeluarkan
unek uneknya Young Chul Tanya ke Seok Hoon yang sedari tadi ada disana, apa
rencana menu baru mereka berjalan dengan lancar. Seok Hoon mengangguk
mengatakan kalau semuanya memang berjalan lancar, mereka besok akan menemui
para pegawai dan menannyai masalah selera pelanggan.
Seok Hoon nampaknya
mengkhawatirkan Se Young karna saat ini dirinya mengirim pesan pada Se Young
mengatakan kalau sekarang nampaknya Se Young sedang mencari bank investasi jadi
apa yang bisa ia bantu.
Se Young tertawa
membaca sms Seok hoon,lalu membalas kalau Seok Hoon adalah seorang manager yang
sombong, jangan khawatirkan pekerjaan presdir.
Se Young menghirup
aroma kopi buatannya lalu mengirim pesan singkat pada Seok Hoon “tapi kopinya
enak, terima kasih” Seok Hoon yang membaca itu tertawa.
Hong Gyu berada di
tempat kerja Se Jin, nampaknya ia sudah cukup lama berada disana. Hong gYu
menemui Se Jin yang sedang bekerja, Se jin yang melihat Hong Gyu berdiri
meminta Hong Gyu untuk menunggunya sebentar lagi karna setengah jam lagi
dirinya akan selesa bekerja. Hong Gyu berkata kalau dirinya perlu menafkahi
dirinya sendiri.
Hong Gyu menceramahi Se
Jin untuk bersikap dewasa, Hong Gyu lalu pura pura galak meminta Se Jin untuk
tidak memakai rok dan pakaian yang pendek, Se Jin tau kan kalau AC dtempat ini
mempunyai kualitas yang bagus, seru Hong Gyu memberi alasan.
Se Jin berbisik pada
Hong Gyu kenapa? Apa Hong Gyu takut jika dirinya di lirik oleh pria lain, seru
nya dengan manja. Hong Gyu tersenyum mengatkan kalau dirinya hanya takut jika
Se Jin kena flu. Se Jin berkomentar kalau Hong Gyu begitu manis.
Hong Gyu melangkah
keluar dari tempat itu dan tepat pada saat itu Seok Hoon keluar dari salah satu
ruangan di tempat tersebut, keduanya sama sama tidak melihat. Yang membuat Seok
Hoon kaget adalah keberadaan Se Jin disana, Se Jin juga terkejut lalu
tersenyum. Sementara Seok Hoon akan buka mulut tapi segera di larang oleh Se
Jin menggunakan tangannya, ia tidak boleh ketahuan disini.
Seok Hoon mencoba 3 ice cream
yang diberikan Se Jin padanya, Se Jin berkata kalau ke 3 ice cream tersebut
adalah penjualan terbaik mereka. Seok Hoon mengatakan kalau ice cream ini
memang segar, ia lalu meminta tolong pada Se jin untuk memberkan opinnya
tentang pemilihan ce cream oelh pelanggan, siapa yang memilih ice cream jika
suatu pasangan atau keluarga datang kesini.
Se Jin lalu Tanya ke Seok Hoon
bukankah sulit bekerja dengan kakaknya? Seok Hoon tersenyum mengatakan kalau
pasti lebih sulit menjadi adik dari orang seperti Se Young.
“sangat, tidak bisakah kau tau
hanya dari ini?” Se Jin memegang secuil baju kerjanya
Entah dari mana pikiran Se Jin
tertuju pada pertanyaan apakah Seok Hoon sudah menikah atau masih lajang. Seok
Hoon diam tidak menjawab, diamnya Seok Hoon membuat Se Jin menyimpulkan sendiri
kalau Seok Hoon masih lajang karna saat ini dirinya meminta Seok Hoon untuk
menyelamatkan Se Young meskipun hanya satu hari.
Di rumah Hong Joo mendapat
kunjungan dari kantor Presdir Kang. Assisten tersebut membawa beberapa barang
untuk Hong Joo, ia mengatakan kalau semua barang ini dari nyonya besar. Hong
Joo mendesah kesal ia tidak suka dengan cara ibu Min Woo memperlakukannya, Hong
Joo memnta orang tersebut untuk mengemblikan semua ini karna dirinya tidak
membutuhkan semua itu.
Asistten tersebut mengatakan ia
akan mendapat masalah jika ia membawanya kembali,
Pengacara Choi melapor
perkembangan perusahaan Dong sung, pengacara Choi mengatakan kalau perusahaan
Se Young menunda peluncuran mereka diluar negri, saat ini perusahaan Se Young
lebih focus ke arah pengembangan menu menu baru untuk psar domestic.
Min Woo berfikiran kalau
perusahaan Se Young berharap untuk mengamankan tempat mereka di pasar domestic,
dan ini pasti rencana Cha Seok Hoon. Pengacara Choi menjawab kalau Se Young lah
yang membuat keputusan finalnya.
Min Woo menyindir kalau saat ini
Se Youg sedang di butakan oleh cinta, tidak bisa berfikir secara lurus, seperti
kuliah di balik tirai. Se Young melakukan apapun yang di inginkan pria yang ia
cinta untuk mendapatkan pria tersebut.
Pengacara Choi hanya berdehem,
tidak member respon, nampaknya ia kurang menyetujui pendapat Min Woo.Min Woo meminta pengcara Choi
keluar saat Hong JOo menelepon dirinya, Min Woo Nampak gembira. Min Woo meminta
maaf pada Hong Joo karna kejadian waktu itu, seharusnya ia meminta maaf
langsung waktu itu tapi Hong Joo menelpon bukan untuk mendengar hal tersebut,
Hong Joo sengaja menelpon Min Woo untuk memberitahu kalau dirinya berada di
dekat rumah Min Woo.
Kedatangan Hong Joo kerumah Min
Woo bukan tanpa alasan, Hong Joo datang kesana untuk secara langsung
mengembalikan barang barang yang diberikan ibu Min Woo padanya. Ibu Min Woo
mencoba menjelaskan kalau dirinya memberkan semua hadiah ini untuk permintaan
maaf jadi kenapa Hong Joo tidak menerimanya.
Hong joo mengatakan kalau semua
barang ini terlalu berlebihan untuk nya, Ibu Min Woo berkomentar kalau Hong Joo
tidak perlu secara langsung datang kesini untuk mengembalikan hadiah ini. Hong
Joo beralasan kalau diirnya kesini juga untuk bertemu dengan Roy.
Ibu min Woo mengerti, sekali lagi
ia meminta maaf pada Hong Joo karna awal pertemuan mereka ia begitu kasar
terhadap Hong Joo. Ia melakukan semua itu karna di usia seperti ini a harus
mengatatakan keuangan keluarga besar ini jadi sikap nya selalu curiga terhadap
orang lain.
Nampaknya Roy sudah semakin dekat
dengan Sung Ah, karna saat ini dirinya sudah bisa tertawa bermain bersama Sung
Ah. Roy begitu gembira saat bertemu dengan Hong Joo, Roy bercerita kalau disini
ia makan dengan banyak. Hong Joo gembira karna Roy bertmbah tinggi.
Hong Joo tidak hanya ramah pada
Roy tapi juga Sung Ah, Hong Joo bahkan bertanya apa Sung Ah ini putrid Elsa
atau Anna. Sung Ahh menjawab kalau dirinya putrid Anna meskipun baju putrid
Elsa lebih indah.
Ibu Min Woo yang ada di sana
hanya melihat ketiganya yang terlihat begitu akrab. Nampaknya ibu Min Woo suka
dengan sikap Hong Joo yang begitu hangat.
Hong Joo, Roy dan Sung Ah bermain
di taman, mereka semua asik mengambar. Yoon Ah baru saja pulang dari sekolahnya
melihat Hong Joo dengan tajam, Hong Joo mencoba menyapa Yoon Ah dengan hangat
tapi jawaban Yoon Ah sangat singkat “aku membencimu” lalu pergi dari sana.
Min Woo pulang kerumah layaknya
sebuah keluarga kecil, Min Woo disambut oleh kedua anaknya untuk melihat hasil
karya mereka di damping Hong Joo.
Min Woo mengantar Hong Joo
pulang, dalam perjalanan Min Woo membuka pemibcaraan di antara keduanya bahwa
hong Joo adalah orang yang mengejutkan. Min Woo tidak menyangka jika Hong Joo
akan datang kerumahnya.
Hong Joo mengatakan kalau semua
yang diberikan ibu Min Woo terlalu banyak untuk nya ia tidak bisa menerima.
Min Woo lalu Tanya ke Hong Joo
apa Hong Joo menerima permintaan maaf dari ibunya, Hong Joo mengangguk. Min Woo
menjelaskan kalau ibunya tidak pernah meminta maaf pada orang lain jadi ia
pikir ibunya past menyukai Hong Joo. Dan mungkin ini memang terdengar aneh tapi
ketika ia melihat Hong Joo bersama dengan anak anaknnya di halaman tadi
jantungnya melompat, rasanya seolah olah Hong Joo sudah lama berada di sana
“kau terlihat nyaman dan alami”.
Hong Joo tidak menanggapi
perkataan Min Woo, ia hanya tersenyum. Min Woo jadi salah tingkah, ia berkata
pada Hong Joo kalau sekarang Hong Joo membuatnya gugup. Hong Joo heran, kenapa?
“biasanya kau mengatakan ‘kau salah paham terhadapku, ini tidak
seperti yang kau pikirkan.’ Seharusnya kau bicara seperti biasanya”
Hong Joo tertawa menanggapi kalau
dirinya merindukan Roy dan lagi ia baru menyadari kalau selama ini bukan
dirinya yang menjaga Roy tapi Roy lah yang menemannya saat ia kesepian dan
mengalami masa masa sulit.
Min Woo mengajak Hong Joo ke
kedai kopi disana Min Woo meminta Hong Joo untuk menemaninya dalam satu acara
karna jika ia tidak hadir ia akan kena pinalti dan dalam acara ini ia harus
membawa pasanagan.
Min Woo tdak mendapat jawaban
dari Hong Joo membuat Min Woo berfikir apa Hong Joo masih terganggu dengan Seok
Hoon, Seok Hoon baru saja datang baru baru ini, apa Hong Joo tidak tau, seru
Min Woo ketika melihat reaksi yang diberikan Hong Joo.
Hong Joo tertawa aneh mengtakan
kalau dirinya da Seok Hoon tidak ada lagi hubgungan jadi tidak ada alasan bagi
mereka berdua untuk saling menghubungi. Min Woo Tanya apa Hong Joo masih ingin
kembali bersama dengan Seok Hoon? Hong Jooo menjawab kalau yang meminta putus
adalah dirinya, Seok Hoon bahkan ingin mmepertahankan hubungan mereka hingga
akhir jadi tidak ada alasan untuknya untuk marah, tapi sampai saat ini ia masih
begitu marah dengan wanita tersebut.
“Dia begitu sombong, kasar, dan kejam. Mungkin
kami tidak akan bertemu lagi tapi aku akan menyalahkan dan membenci wanita itu
samppai aku mati”
Pagi hari Se Young sudah bersiap
siap untuk perggi, Se Young terus melihat ponselnya begitu ponselnya bordering
Se Young langsung mengangkatnya dengan gembira karna telpon tersebut dari Seok
Hoon.
Seok Hoon dan Se Young kembali
olahraga bersama dan duduk di tempat yang sama seperti waktu itu dan lagi lagi
membahas masalah pekerjaan. Se Young berharap dengan iklan produk baru mereka,
mereka akan mendapat banyak keuntungan ketika meluncurkannya dan yang paling
penting dengan hal itu mereka bisa membuat Ajin terpojok.
Seok Hoon lalu Tanya apa masalah
keuangan perusahaan mereka sudah selesai, ia dengar Se Young akan menghadiri
acara teman Se Young yang dari bank investasi, jika memang begitu mari selesai
kan bersama sama. Se Young heran bagaimana bisa Seok Hoon tau hal ini, apa Seok
Hoon secara illegal menyadap ponselnya?
Seok Hoon teratwa menjawab kalau
dirinya mendapatkan informasi ini secara legal dari adik Se Young. Se Young
tertawa mengatakan untuk tidak mengkhawatirkan hal itu kaarna ia tidak akan
pergi.
Seok Hoon membujuk Se Young untuk
datang, anggap saja kalau dirinya ini asisten Se Young dimalam hri. Se Young
Nampak tidak setuju karna disana kebanyakan orang kaya dan mereka bangga siapa
diri mereka, ia takut jika Seok Hoon akan merasa tidak nyaman.
Seok Hoon berkata sebenarnya
dirinya akan merasa tidak nyaman hanya 50%, dirinya memang tidak kaya tapi ia
bangga dengan siapa dirinya sendiri jadi jika Se Young menolak itu tidak
masalah.
Se Young tertawa apa Seok Hoon
bermeditasi di brazil? Seok Hoon membenarkan kalau bisa di sebut meditasi hanya
dengan memikirkan satu hal.
Seok Hoon lalu berdiri berkata
pada Se Young kalau ia duluan kembali kesini ia akan ikut, Se Young tertawa
lalu menyusul Seok Hoon untuk ikut bersama.
Di rumah Hong Joo sedang memilih
milih baju memutuskan mana pakaian yang pantas ia pakai. Ditempat lain Seok
Hoon sudah menunggu Se Young di luar gedung, saat Se Young keluar keduanya sama
sama mengaggumi penampilan satu sama lainnya.
Seok Hoon membukakkan pintu
bagian tengah mobil untuk Se Young tapi Se Young tidak bergerak untuk masuk,
Seok Hoon ber-ahhhhhh ria mengetahui maksud Se Young. Seok Hoon lalu membuka
pintu bagian depan dan langsung mendapat senyum dari Se Young.
Pada akhirnya Hong Joo keluar
rumah dengan pakaian yang ia pakai untuk menemui Min Woo, Min Woo tersenyum
melihat Hong Joo, seperti sudah menebak Min Woo langsung membuka pintu mobilnya
dan mengambil sebuah bingikisan untuk diberikan pada Hong Joo.
Ditempat lain Seok Hoon membantu
Se Young mengenakan safebelt nya, SE Young lalu memberikan sebuah hadiah untuk
Seok Hoon. Se Young beralasan klau sebenarnya jam tersbut untuk ayahnya tapi
ayahnya tidak mau karna jam tersebut terlihat begitu muda, ia tidak ingin
mengembalikannya jadi ia berikan saja pada Seok Hoon jka Seok Hoon mau.
Seok Hoon mengambil jam itu lalu
memakainya, Se Young melirik dengan malu malu saat jam itu terpasang indah di
tangan Seok Hoon, mengatakan agar Seok Hoon tidak salah paham terhadapnya karna
jam itu untuk kopi yang diberikan Seok Hoon padanya. Seok Hoon tersenyum
emngatakan kalau dirinya sudah untung besar.
Didalam mobil Min Woo senyum
sumringah terusa saja terpancar, sat di
pesta pun juga begitu, meskipun teman temannya terus mengajaknya bergurau tapi
Min Woo terus tersnyum karna disampingnya ada Hong Joo.
Min Woo meminta Hong Joo untuk
bersama dengannya satu jam saja, meskipun itu membosankan. Hong Joo tersnyum
mengangguk.
Seok Hoon dan Se Young baru saja
sampai di pesta sebelum masuk Se Young mengatakan pada Seok Hoon kalau Seok
Hoon mungkin saja tidak menyukai presdir Jang Tae Sung menurut standar Seok
Hoon. Seok Hoon berkata kalau mereka kesini untuk meminjam uang bukan untuk
menghakimi oaring jadi lebh baik Se Young berhati hati dengan cara
memannggilnya saat mereka sudah masuk. Se Young bingung, Seok Hoon menjelaskan
untuk menghilangkan nama keluarganya “tuan Seok Hoon”
Seok Hoon meminta Se Young untuk
mencpobanya, Se Young rada malu, apa harus sekarang. Seok Hoon lalu berkata ubung macht den meister itu adaah
ungkapan lama jerman yang artinya berlatih untuk sempurna. Seok Hoon lalu memanggil
Se Young dengan hanya menyebut “Se Young”tanpa menggunakan nama depan, Se Young
lalu mencoba mengatakan “Seok Hoon “tanpa Cha.
Seok Hoon tersneyum lalu
merenggangkan tangannya lalu mengandeng Se Young. Keduanya masuk bersama disana
mereka lebih Nampak seperti pasangan yang baru saja menikah dan sekrang
menghampiri semua para tamu mereka.
Se Young menghampiri salah satu
tamu disana dan tanpa mereka sadari mereka melewati Hong Joo dan Min Woo yang
juga berada disana. Pertama kali yang menyadari kehadiran satu sama lain adalah
Hong Joo, Hong Joo diam mematung saat melihat mantan suaminya bersama Se Young.
Lanjut ke Seok Hoon yang melihat
juga kaget karna Hong Joo datang dengan Min Woo, Se Youg dan Min Woo akhirnya
juga menyadari kehadiran masing masing. Hong Joo tidak ahan berlari keluar, Min
Woo mengejar. Sementara Seok Hoon hanya melihat Hong Joo yang dikejar oleh Min
Woo, Se Youk ng menatap Seok Hoon bertanya apa Seok Hoon baik baik saja? Seok
Hoon hanya menjawab kalau mereka masoh harus bertemu dengan presdir jang.
Min Woo mencoba menghentikan Hong
Joo tapi Hong Joo terlalu marah pda Min Woo, ia yakin kalau Min Woo mengetahui
kalau “wanita itu” akan datang bersama Seok Hoon. Min Woo diam saja ia mencoba
mengehntikan Hong Joo yang akan melarikan diri, wanita sombong dan kasar sedang
berada di bawah sana bersama dengan Seok Hoon. Jadi Hong JOo bisa menyapa
mereka ataupun mengutuk mereka, jangan melarikan diri dan hadapi mereka. Apa
Hong Joo akan terus melarikan diri dan membenci seseorang selam hidup Hong Joo?
Tolong ijinkan ia membantu Hong
Joo, tapi pertama tama Hong Joo harus percaya diri ucap Min Woo berusaha
meyakinkan Hong JOo dengan mengenggam tangannya. Hong Joo tidak peduli ia
menarik tangannya dari Mn Woo, berlari dari sana. Min Woo sepertinya kecewa
sedangkan Hong Joo diam diri berusaha menguatkan dirinya lalu berbalik
mengtakan pada Min Woo kalau ia ingin pergi dan menyapa.
Hong Joo benar benar pergi untuk
menemui Seok Hoon dan Se Young, disana dengan percaya diri Hong Joo bertanya
bagaimana perjalanan SeOK Hoon ke brazil, Seok Hoon mengangguk menjawab kalau
Se young terlihat baik.
Hong Joo berbalik menatap Se
Young dengan sinis bertanya apa Se Young terkejut melhatnya. Se Young tersnyum
menjawab sedikit lalu melirik Min Woo mengatakn kalau Min Woo pasti sudah tau
kalau dirinya akan datang.
Min Woo menjawab kalau ia tidak
tau kalau Seok Hoon juga ikut, Seok Hoon berusaha membela Se Young kalau
dirinya lah yang ingin ikut, ia penasaran ingin tau apa yang orang orang kelas
tinggi bicarakan. Min Woo menjawab kalau mereka membicarakan tentang wanita,
uang dan rumor buruk, hal yang sama yang Seok Hoon bicarakan dengan teman
temannya.
Seok Hoon tersenyum menjawab
tidak karna teman temannya berdebat tentang kedamaian, lingkungan hal hal yang
seperti itu. Min Woo menjawab ocehan Seok Hoon kalau dirinya juga ingin
melakukan hal itu. Hong JOO sudah tidak tahan, ia memegang tangan Min Woo
mengajaknya untuk pergi dari sana.
Sebelum pergi Min Woo mengucapkan
selamat bersenang senang pada Se Young begitu juga sebaliknya.
Se Young dan Seok Hoon datang
pada pertmuan yang nampaknya Cuma dihadiri tamu tamu penting. Disana Se Young
member selamat pda presdir Jang atas pertunagannya. Se Young juga memperkenalkan
Seok Hoon sebagai manager tim TF mereka dan sealiknya memperkenalkan presdir
Jang pada Seok Hoon sebgaia manager nasional dari bank Nae Il korea.
Diantara tamu tamu tersebut ada
Min Woo dan Hong Joo. Presdir Jang membuka pembicaraan denan mengatakan kalau
dirinya dengar kalau Min Woo dan Se Young sedang bertarung darah. Min Woo
mengelak ada apa dengan presdir Jang, ia lah yang kalah dalam pengambil alihan
hotel M, ia lah korbannya.
Se Young tidak mau kalah ia
meminta Min Woo untuk tidak cengeng. Presdir jang lalu memperkenalkan Hong Joo
pda Se Young yang baru datang, seperti baru pertama kali bertemu Se Young dan
Hong Joo memperkenalkan diri masing masing.
Beberapa tamu berkomenttar saying
pda Seok Hoon yang hanya seorang karyawan, seorang lainnya lagi berkata
memangnya kenapa kalau dia seorang karyawan, memangnya dia tidak boleh
mengencani karyawannya. Seorang lagi berkata apa itu sebbabnya presdir Jung
selalu berganti sekertaris setiap 3 bulan. Semua tertawa mendengar hal itu,
lalu agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Seok Hoon dan Hong Joo yang baru
disana, presdir Jung menjelaskan kalau mereka semua ini adalah teman dekat jadi
ia meminta maaf jika ini membuat keduanya terganggu.
Hong Joo menawab untuk tidak
khawatir padanya, ia bersenang senang. Ia hanya punya pertanyaan. “presdir Yoo.
Aku ingin mennayakan ini padamu seandaianya aku bertemu langsung denganmu. Aku
mendengar rumor yang aneh tentangmu”
“rumor?”seru Se Young
“bahwa kau menggoda seorang pria
yang sudah menikah dan membuat pernikahannya berakhir” ujar Hong Joo berapi
api.
Se Young cemas tidak bergerak
dari tempat duduknya sementara Seok Hoon Nampak menahan marah, semua orang yang
ada disana Nampak tidak enak. Min Woo berusaha menegur Hong Joo. Hong Joo
tertawa raut wajahnya kembali berubah hangat dan berkata kalau rumor tersebut
seperti omong kosong untuknya jadi ia tidak akan mempercayai hal itu.”aku
bertanya Tanya apakah orang yang datang bersamamu hari ini adalah pria yang
terlibat dalam rumor itu” ujar Hong Joo tajam sambil emnatap Seok Hoon.
Se Young gelagapan tangannya
gemetar berusaha mengontrol dirinya, Seok Hoon melihat halite dan Min Woo juga
terlihat melihat Se Young sedih?
Se YOUNG kemudian menjawab
“entahlah…. Rumor itu…….”ujar Se Young gemetaran.
Seok Hoon memegang tangan Se
Young yang gemetar gentian menjawab “itu benar. Aku pria dalam rumor itu”aku
Seok Hoon membuat semuanya terkejut.
Bungkuk yg sedalam dalamnya readers. Maaf selalu posting telat n Kali INI bahkan gambarnya nggak full. Maaf readers sinyal d tempt tgl author Bener bener jelek smpe untk benerin edit edit text aka susah jadi mohon pengertiannya ya readers. N author jg lg dsibukin dgn kegiatan, mohon maaf sekali lgi
BalasHapusSemangat mbak... cinta banget ma se young dan seok hoon....
HapusSenangnya udah kluar sinopsisnya....
BalasHapusMakasiy ya mba inda...
Tetap semangat ya.....
ayo mba semangat sampai episod terakhir y....
BalasHapus#qsll mnunggu..hwhwh
#gamsa
mba inda nggak nge blog lagi kah mba?? sibuknya pasti parah banget yaa, aku cuma mau bilang kalo mba inda punya waktu lanjutin ya sinopsis temptationnya jaga kesehatan ya mba,, see you
BalasHapuslia
di tunggu episode 11nya mbak hehehe :D
BalasHapusKo endingnya jadi semeraut gini. Sumpah ter iris banget gua" baca. Gue engga rela banget hon jo ama. Ama si bangsat itu. Benci geu ending seperti aku berharap. Di sinopsis akhir. Hong jo kembali bersama seok shon. Kasian soalnya perngorbananya.
BalasHapus